News

Project Possible 14/7 - 14 Peaks : Nothing is Impossible

by PT Eigerindo Multi Produk industri on Dec 03, 2021

Project Possible 14/7 - 14 Peaks : Nothing is Impossible

Sejarah mencatat kalau Sir Edmund Hillary adalah orang pertama yang menaklukkan Gunung Everest. Tapi sejarah juga mencatat kalau pendakian Sir Edmund Hillary tidak akan berhasil tanpa bantuan Tenzing Norgay, Pendaki dari Suku Sherpa, Nepal.

 

Suku Sherpa adalah salah satu Suku Etnik Tibet yang tinggal di lereng gunung Himalaya. Karena kondisi lingkungan tempat tinggal mereka yang cukup ekstrim, Suku Sherpa menjadi Pendaki Gunung yang sangat ahli membuka jalan dan mengenali medan pegunungan. Kemampuan mereka inilah yang kemudian digunakan banyak pendaki gunung untuk menaklukkan gunung.

 

Sayang, meski sering mendampingi para pendaki menaklukkan gunung, para pendaki Sherpa nyaris tidak pernah diekspos, dan nama mereka tenggelam di balik nama-nama hebat Pendaki Dunia.

Hal inilah yang menginspirasi Nirmal “Nims” Purja – pendaki asal Nepal, mantan tentara British Armed Force dan Special Boat Service Unit, serta salah seorang Brand Ambassador Osprey – melakukan pendakian ke 14 Gunung Tertinggi di dunia. Nims ingin mengangkat nama Suku Sherpa dan memperkenalkan Komunitas Pendaki dari Nepal, yang merupakan komunitas di balik kesuksesan para pendaki Internasional menaklukkan gunung-gunung tertinggi di dunia. Karena itu, bersama puluhan Sherpa, Nims melakukan pendakiannya di tahun 2019, yang mana pendakian ke 14 Gunung Tertinggi tersebut ditempuhnya dalam waktu 6 bulan dan 6 hari.  

 

Sebelumnya, pendakian ke 14 Gunung Tertinggi ini pernah dilakukan oleh Pendaki asal Italia Reinhold Messner. Dia memulai pendakiannya tahun 1970 dan berhasil menuntaskannya di tahun 1986 (16 tahun).

 

Banyak orang menyebut kalau pendakian yang dilakukan Nims adalah pendakian yang sangat ekstrim dan sangat berbahaya. Empat Belas Gunung yang didaki Nims semua tingginya lebih dari 8,000 meter di atas permukaan laut, dan disebut sebagai “Death Zone” (karena oksigen di gunung dengan ketinggian tersebut sangat sedikit, dan tidak memungkinkan bagi manusia untuk tinggal dalam periode waktu yang lama).

Nims memulai misi pendakian yang disebutnya “Project Possible 14/7” (Proyek Penaklukkan 14 Gunung dalam 7 bulan) ini dari Nepal tanggal 23 April 2019, dengan mendaki 6 gunung pertama : Annapurna I,  Dhaulagiri, Kanchenjunga, Everest, Lhotse, dan Makalu. Tiga gunung pertama ditempuh Nims selama 1 bulan dan tiga selanjutnya ditempuh dalam 48 jam. Prestasi ini memecahkan rekor dan Nims menjadi Pendaki Pertama yang berhasil menaklukkan 6 Gunung Tertinggi di Nepal hanya dalam waktu 1 bulan (Nims menuntaskan pendakian di keenam gunung itu tanggal 24 Mei 2019).

 

Selanjutnya di bulan Juli 2019, Nims ke Pakistan yang terkenal dengan gunung-gunungnya yang “Sangat sulit diakses dan paling berbahaya di dunia”. Di sana, Nims mendaki Gunung Nanga Parbat, Gasherbrum I, Gasherbrum II, K2, dan Broad Peak.

 

Di Gunung Nanga Parbat, Nims tergelincir. Beruntung dia selamat dengan meraih tali panjat.

Nims menghadapi tantangan sangat berat ketika melewati Gunung K2, saat dia menghadapi Avalanche (longsor salju), suhu super dingin di atas gunung, kelelahan luar biasa, serta semangat juang para Sherpa yang menurun drastis.

 

Pendakian terakhir dilakukan Nims bulan September 2019 di pegunungan Tibet, Nepal, dan China. Ada pun gunung yang didakinya adalah Cho Oyu (Tibet), Manaslu (Nepal), dan Shishapangma (perbatasan Tibet &China). Pendakiannya berakhir tanggal 29 September 2019, setelah Nims berhasil menapaki puncak Shishapangma.

 

Penaklukkan epik yang dilakukan Nims ini didokumentasikan oleh Sutradara Torquil Jones dan dirilis dalam bentuk film documenter berjudul 14 Peaks : Nothing is Impossible. Film tersebut sudah ditayangkan di Netflix tanggal 29 November 2021 kemarin, dan mendapat sambutan yang sangat baik dari Penonton.